Ticker

6/recent/ticker-posts

Daftar Raja Raja Tanjungpura - Sukadana – Matan – Indralaya - Simpang Matan – Matan Kayong – Mulia Kerta (Matan Tanjung Pura) & Sukadana New Brussel

    
Urutan Raja Raja dan alur Sejarah kerajaan Tanjungpura, Matan dan Simpang

    Berdasarkan hasil peneltian dari tim ekpedisi mentawai tentang Sejarah kerajaan Tanjungpura, Matan dan simpang, pada saat ini sudah ada pada titik kesimpulan final, dimana kerajaan tanjung pura bermula dari negeri baru yang pada masa itu di sebut sebagai banua lama, kemduian pada abad ke 14 berpindah ke Sukdana, lalu pada abad ke 16 menghulu ke sungai Matan yang selanjutnya di sebut sebagai kesultanan Matan, kemdian dari kerajaan Matan ini berpecah menjadi kerajaan Simpang Matan yang berdiri pada abad ke 17, dan saat ini ada di kecamatan simpang hilir kabupaten kayong utara.  dan satunya lagi berpecah menjadi kerajaan Matan Kayong yang  saat ini menjadi kerajaan Matan Tanjungpura  di muliakerta Ketapang  yang berdiri pada tahun 1829 setelah kemangkatan Sultan muhammad Jamaluddin sebagai Sultan Matan yang terakhir.

    Dari kerajaan Tanjungpura dan Matan juga melahirkan raja raja di beberapa kerajaan di kalimantan, misalnya saja, kerajaan Tayan, meliau, sambas dan pontianak, sedangkan yang memiliki hubungan kekerabatan di antaranya adalah kerajaan Landak, sanggau, sekadau, sintang , kotawaringin , banjar dan beberapa yang lainnya. Maka ekpedisi mentawai yang menelisik sejarah kerajaan Tanjungpura, Matan dan simpang akan mendatangi kesemua tempat yang berhubungan langsung dengan sejarah di masa lampau, selain itu berbagai sumber dan literatur juga kami pegang sebagai panduan serta petunjuk untuk menyelami lebih  dalam dinamika yang pernah terjadi di masa perjalanan kerajaan Tanjungpura. 

  • 1.       Manggala Wardhani Siyah Suragharini ( Bhree tanjung Pura I/Bhree Daha )
  • 2.       Prabu Jaya / Brawijaya / Aria Dewangsa ( Bhree Tajung Pura II )
  • 3.       Baparung ( Raja Tanjung Pura ke III), 1472 -1487

Selanjutnya  Pusat Kekuasaan pindah dari Benua Lama ( negeri Baru Ketapang ) Ke Sukadana selanjutnya di sebuat sebagai Kerajaan Tanjung Pura Era Sukadana.

  1.  Panembahan Karang Tunjung ( Sultan Ali Aliuddin )   Raja  Ke IV, 1487 -1504
  2.  Panembahan Pudong Berasap/ Sang Ratu Agung ( Sultan Hasan Kawiuddin) Raja Ke V, 1504 - 1518
  3. Panembahan Bandala ( Sultan Abu bakar Jalaluddin )   Raja Ke VI,   1518 – 1526
  4.  Meruhum Ratu Pangeran Anom (Mangkubumi ) Raja Ke VII, 1526 – 1533
  5. Panembahan Ayer Mala ( Sultan Umar Akamuddin ) Raja Ke VIII, 1533 – 1562
  6. Panembahan Baroh ( Sultan Mustafa Izzudin ) Raja Ke IX, 1562 – 1590
  7. Panembahan Sorgie/ Giri Kesuma ( Sultan Muhammad Tajudin) Raja Ke X, 1590 – 1609
  8.  Ratu Mas Jaintan / Putri Bunku - Raja Ke XI, 1609 – 1622
  9. Panembahan Giri Mustika ( Sultan Muhammad Tsafiuddin ) Raja Ke XII, 1622 – 1677

 


Selanjutnya  Pusat Kekuasaan berpindah dari  Sukadana ke Sungai Matan yang selanjutnya di sebuat sebagai Kesultanan Matan.

  • 1.       Pangeran Jaga Dilaga ( mangkubumi ) 1677 – 1649
  • 2.       Gusti Zakar Kencana ( Sultan Muhammad Zainuddin ) Raja Matan Ke I , 1694 – 1732  
  • 3.       Pangeran Ratu, ( Merhum ratu ) Raja Matan Ke II,  1732  - 1736 
  • 4.       Pangeran Mangkurat ( Sultan Aliuddin )  Raja Matan Ke III, 1736  - 1749

    Selanjutnya kerajaan MATAN terbagi menajdi dua yang satu ke Muara Kayong yang  di sebuat sebagai Kesultanan MATAN KAYONG dan yang satu menghilir dari sungai matan yang di sebut sebagai kerajaan SIMPANG MATAN.

Berikut Raja Raja MATAN KAYONG :

1.       Gusti Kesuma Bandan / Giri Laya ( Sultan Muhammad Muazzidin ) Raja Matan Kayong   Ke I,  1749 – 1762

2.       Gusti Kencuran / Indra Laya ( Sultan Ahmad Kamaluddin ) Raja Matan Kayong  Ke II, 1762 – 1790

3.       Gusti Asma ( Sultan Muhamad Jamaluddin ) Raja Matan Kayong  Ke III,  1790 – 1829

4.       Panembahan Anom Kesuma Negara – Raja Matan Kayong  Ke IV, 1829 – 1833

5.       Panembahan Cakra Negara - Raja Matan Kayong  Ke V,  1833 – 1835

6.       Pangeran  Adi Mangkurat ( Sultan Muhammad Zainuddin II ) Raja Matan Kayong  Ke V,  1835 – 1845

7.       Pangeran Mangkurat Perdana Menteri  Raja Matan Kayong  Ke VI,  1845 – 1847


Selanjutnya  Pusat Kekuasaan berpindah dari  MATAN KAYUNG ke MULIA KERTA di Masa Panembahan Al Hajj Gusti Muhammad Sabran.

1.       Panembahan Al Hajj Gusti Muhammad Sabran, 1847 - 1908

2.       Panembahan Gusti Muhammad Saunan, 1922 – 1942  

Pada saat Kerajaan MATAN terbagi menajdi dua, yang satu ke Muara Kayong yang  di sebuat sebagai Kesultanan MATAN KAYONG dan yang satu menghilir dari Sungai matan di sebut sebagai kerajaan SIMPANG MATAN.

Tiang Bekas Keratin Simpang Matan di abad 18 di Hutan simpang keramat 

PANGERAN RATU AGUNG KESUMA NINGRAT ( Pendiri Kerajaan Simpang ), Bin  Meruhum ratu , bin Gusti Zakar Negara , Bin Pangeran Putra, Bin Panembahan Giri Mustika, Bin Panembahan Sorgie, Bin Panembahan Baroh, Bin Panembahan Ayer Mala,  Bin Panembahan Bandala, Bin Panembahan Sang Ratu Agung, Bin Panembahan Karang Tunjung, Bin Baparung , Bin Prabujaya.

Berikut Silsilah Kerajaan SIMPANG MATAN:

  • 1.       Pangeran Ratoe Kesuma Ningrat  ( 1744 – 1814 )
  • 2.       Gusti Mahmud bergelar Panembahan Anom Surya Ningrat  ( 1814 – 1845 )
  • 3.       Gusti Muhammad Roem  bergelar Panembahan Kesuma Ningrat ( 1845 – 1875 )
  • 4.       Gusti Panji Bergelar Panembahan Soerya Ningrat ( 1875 – 1911. wafat Pada Tahun 1917 )
  • 5.       Panembahan Gusti Roem ( 1911 – 1942)
  • 6.       Panembahan Gusti Mesir ( 1942 – 1943 )
  • 7.       Gusti Mahmud ( Mangkubumi ) 1943 – 1956
  • 8.       Gusti Ibrahim ( Raja Sehari Pengukuhan ) 2008
  • 9.       Gusti Muhammad Mulia ( Sultan Muhammad Jamaluddin II ) 2008 – 2017
  • 10.   Gusti Muhammad Hukma ( Sultan Muhammad Jamaluddin III )  2017 – Sekarang

 

Peta Sukadana 1890

Di masa Indralaya atau Gusti Kencuran yang bergelar Sultan Ahmad Kamaluddin bandar Sukadana pada Tahun 1786 Di Serang VOC bersama Kesultanan Kadariyah Pontianak sehingga menjadi kosong . Pada Tahun 1822 Tengku Akil Datang lalu menjadi raja dengan gelar Sultan Abdul Jalil Syah dan SUKADANA berubah menjadi NEW BRUSSEL. Berikut Silsilahnya  :

1.       Tengku Akil ( Sultan Abdul Jalil Syah ) Raja New Brussel I 1827 – 1839

2.       Tengku BesarAnom ( Panembahan Overleden ) 1839 – 1910

3.       Tengku Putra ( Panembahan Overleden ) 1910 – 1934

4.       Tengku Andut ( Panembahan Overleden )

5.       Tengku Simbab

6.       Tengku Abdul Hamid ( Panembahan Bendahara ) 1930 – 1939   

Silsilah Raja Tengku Akil Sukadana New Brussel 

Daftar Link Video Sejarah Kerajaan Tanjung Pura Era Sukadana adalah Sebagai Berikut ( Sumber Kayong TV )  : 


 









DLL

by : MIFTAHUL HUDA 
Silsilah ini Di Himpun dari berbagai Sumber. 
mohon maaf bila masih ada yang kurang pas

Posting Komentar

0 Komentar