Makam Di Matan di duga Ratu Soraya Yang di teliti oleh BPCB Kaltim |
Alhamdulilah setelah beberapa Tahun kami beserta
Abngda Isya Fahrudi dan teman teman Team Lembaga Simpang Mandiri melakukan
riset tentang keberadaan makam Ratu Soraya ( Istri Raja Tengah dari Brunei)
saat datang ke Sukadana di abad ke 17 mendapatkan titik terang.
Riset dengan prses panjang dengan dana Swadaya ini juga atas doa restu
para tokoh Budayawan, Sesepuh, yang
tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Tanpa dukungan dan doa`restu dari
mereka kami jua tidak ada apa apanya, alhamdulilah semua di berkahi dan izinkan
Allah sehingga riset yang masih banyak keurangan ini selesai juga.
Makam Sukadana |
Penelitian ini memakan waktu dan pemikiran yang
tidak sedikit, kami harus bertemu dengan para Narasumber terutama di wilayah Sukadana dimana lokasi
pertama dugaan makam ratu soraya di tambak rawang. Dan nara beberapa sumber
berikutnya di Matan yakni tentang dugaan makam ratu soraya yang berada di
Matan.
Selian itu kami perlu melihat sejarah perjalanan Sultan Tengah
saat datang kesukadana dan menikah dengan Ratu Soraya yakni adik Giri Mustika
yang menikahkannya. Ayah ratu Soraya
adalah panembahan Sorgi Atau Sultan Muhammad tajudin bin Sultan Musthafa Izzudin bin Sultan
Umar Akamuddin bin Sultan Abubakar Jalaluddin bin bin Sultan Hasan Kawiuddin
bin Sultan Ali Aliuddin bin Baparung, bin Prabu Jaya pendiri kerajaan Tanjung
Pura era Sukadana yang sebelumnya
bermukim di benua lama atau Negeri Baru ketapang saat ini.
Misi pencarian Makam putri surya kesuma atau ratu Soraya adalah bagian yang penting dari sejarah kesultanan Brunei, sebab Ratu Soraya adalah istri dari Sultan Tengah bergelar Sultan Ibrahim Ali Omar Shah yang berasal dari kesultanan Brunei yang kelak di kemudian hari juga menurunkan raja raja sambas hingga hari ini.
Bermula dari penemuan Makam Sultan
Tengah di gunung Sentubong Serawak Malaysia pada tahun 1997, penemuan itupun di
tindak lanjuti oleh pusat Sejarah Kesultanan Brunei dengan serius sehingga pada
saat ini makam tersebut di bangun dengan begitu megahnya.
Adapun Tujuan
dari Riset dan peneilitian ini di antaranya adalah : Melakukan upaya penggalian sejarah yang membantu
serta mendorong pada tindak lanjut dari upaya Pemerintah, baik PEMDA atau PIHAK
KEBUDAYAAN ataupun membantu PUSAT SEJARAH Brunei guna menemukan dimana makam
ratu soraya yang sbenarnya, sebab pada tahun 2005 mereka pernah datang ke
sukadana dan riset namun belum menemukannya.
Maka akhirnya
hasil riset kami yang sederhana ini semoga bisa membantu, dan alhamdulilah
telah terjalin komunkasi yang baik antara pihak Pusat sejarah Brunei yang telah
menerima informasi dari kita, dan mereka sedang melakukan pengkajian untuk
tindak lanjut berikutnya. Untuk meyakinkan hal tersebut kami di pinta
mengirimkan beberapa yang di pinta dan alhamdulilah sudah kami kirimkan pada
mereka. Semoag ini bermanfaat buat perkembangan sejarah dan budaya, antara dua
daerah bahkan negara . Amieen .
berikut beberapa lampiran yang
telah kami kirimkan pada 2 Februari 2021 Lalu :
1. Data Titik kordinat
2. Foto Nisan 1 dugaan makam ratu soraya di
SUKADANA
3. Fto Nisan 2 Dugaan Makam ratu Soraya di
MATAN
4. Foto tim Balai Arkheologi 2018 di nisan 2 di MATAN
5.
Deskripsi dan penjelasan Tentang Makam 1 di SUKADANA
6.
Deskripsi dan penjelasan Tentang Makam 2 di MATAN
7.
Deskripsi dan penjelasan tentang
Makam Di gunung lalang saat Tim Brunei datang pada tahun 2005 dan 2006
8. Serta
dokumentasi dan Keterangan lain sebagai pendukung .
Semoga dengan
adanya upaya ini bisa menjadi salah satu pintu menuju pada hubungan lebih
lanjut antara Pemerintah khususnya Sukadana
dengan Kesultanan Brunei yang pernah di rajut pada abad 17 dan saat ini.
amieen.
Namun sekali lagi upaya ini merupakan salah satu bentuk ikhitiar bersama yang
tentu butuh dukungan dari banyak pihak, mengingat kebudayaan dan sejarah juga
bagian dari tugas bersama, sebagaimana termaktub dalam UU pemajuan kebudayaan.
Sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih Mohon dukungan dari semua pihak,
semoga berkah . dan SALAM BUDAYA . !!
MIFTAHUL HUDA & ISYA FAHCRUDI
0 Komentar