Dari kerajaan Tanjungpura dan Matan juga melahirkan raja raja di beberapa kerajaan di kalimantan, misalnya saja, kerajaan Tayan, meliau, sambas dan pontianak, sedangkan yang memiliki hubungan kekerabatan di antaranya adalah kerajaan Landak, sanggau, sekadau, sintang , kotawaringin , banjar dan beberapa yang lainnya. Maka ekpedisi mentawai yang menelisik sejarah kerajaan Tanjungpura, Matan dan simpang akan mendatangi kesemua tempat yang berhubungan langsung dengan sejarah di masa lampau, selain itu berbagai sumber dan literatur juga kami pegang sebagai panduan serta petunjuk untuk menyelami lebih dalam dinamika yang pernah terjadi di masa perjalanan kerajaan Tanjungpura.
- 1. Manggala Wardhani Siyah Suragharini ( Bhree tanjung Pura I/Bhree Daha )
- 2. Prabu Jaya / Brawijaya / Aria Dewangsa ( Bhree Tajung Pura II )
- 3. Baparung ( Raja Tanjung Pura ke III), 1472 -1487
Selanjutnya Pusat Kekuasaan
pindah dari Benua Lama ( negeri Baru Ketapang ) Ke Sukadana selanjutnya di
sebuat sebagai Kerajaan Tanjung Pura Era
Sukadana.
- Panembahan Karang Tunjung ( Sultan Ali Aliuddin ) Raja Ke IV, 1487 -1504
- Panembahan Pudong Berasap/ Sang Ratu Agung ( Sultan Hasan Kawiuddin) Raja Ke V, 1504 - 1518
- Panembahan Bandala ( Sultan Abu bakar Jalaluddin ) Raja Ke VI, 1518 – 1526
- Meruhum Ratu Pangeran Anom (Mangkubumi ) Raja Ke VII, 1526 – 1533
- Panembahan Ayer Mala ( Sultan Umar Akamuddin ) Raja Ke VIII, 1533 – 1562
- Panembahan Baroh ( Sultan Mustafa Izzudin ) Raja Ke IX, 1562 – 1590
- Panembahan Sorgie/ Giri Kesuma ( Sultan Muhammad Tajudin) Raja Ke X, 1590 – 1609
- Ratu Mas Jaintan / Putri Bunku - Raja Ke XI, 1609 – 1622
- Panembahan Giri Mustika ( Sultan Muhammad Tsafiuddin ) Raja Ke XII, 1622 – 1677
Selanjutnya Pusat Kekuasaan berpindah dari Sukadana ke Sungai Matan yang selanjutnya di sebuat sebagai Kesultanan Matan.
- 1. Pangeran Jaga Dilaga ( mangkubumi ) 1677 – 1649
- 2. Gusti Zakar Kencana ( Sultan Muhammad Zainuddin ) Raja Matan Ke I , 1694 – 1732
- 3. Pangeran Ratu, ( Merhum ratu ) Raja Matan Ke II, 1732 - 1736
- 4. Pangeran Mangkurat ( Sultan Aliuddin ) Raja Matan Ke III, 1736 - 1749
Selanjutnya kerajaan MATAN terbagi menajdi dua yang satu ke Muara Kayong yang di sebuat sebagai Kesultanan MATAN KAYONG dan yang satu menghilir dari sungai matan yang di sebut sebagai kerajaan SIMPANG MATAN.
Berikut Raja Raja MATAN KAYONG
:
1.
Gusti
Kesuma Bandan / Giri Laya ( Sultan
Muhammad Muazzidin ) Raja Matan Kayong Ke I, 1749 – 1762
2.
Gusti
Kencuran / Indra Laya ( Sultan Ahmad
Kamaluddin ) Raja Matan Kayong Ke II,
1762 – 1790
3.
Gusti Asma
( Sultan Muhamad Jamaluddin ) Raja Matan
Kayong Ke III, 1790 – 1829
4.
Panembahan
Anom Kesuma Negara – Raja Matan Kayong Ke IV, 1829 – 1833
5.
Panembahan
Cakra Negara - Raja Matan Kayong Ke V,
1833 – 1835
6.
Pangeran Adi Mangkurat ( Sultan Muhammad Zainuddin II ) Raja Matan Kayong Ke V, 1835
– 1845
7.
Pangeran Mangkurat Perdana Menteri Raja Matan Kayong Ke VI, 1845
– 1847
Selanjutnya Pusat Kekuasaan berpindah dari MATAN KAYUNG ke MULIA KERTA di Masa Panembahan Al Hajj Gusti Muhammad Sabran.
1.
Panembahan Al Hajj Gusti Muhammad Sabran, 1847 - 1908
2.
Panembahan Gusti
Muhammad Saunan, 1922 – 1942
Pada saat Kerajaan MATAN terbagi menajdi dua, yang satu ke
Muara Kayong yang di sebuat sebagai Kesultanan
MATAN KAYONG dan yang satu menghilir
dari Sungai matan di sebut sebagai kerajaan SIMPANG MATAN.
PANGERAN
RATU AGUNG KESUMA NINGRAT ( Pendiri Kerajaan Simpang ), Bin Meruhum ratu , bin Gusti
Zakar Negara , Bin Pangeran Putra, Bin Panembahan Giri Mustika, Bin Panembahan
Sorgie, Bin Panembahan Baroh, Bin Panembahan
Ayer Mala, Bin Panembahan Bandala, Bin
Panembahan Sang Ratu Agung, Bin Panembahan Karang Tunjung, Bin Baparung , Bin
Prabujaya.
Berikut Silsilah
Kerajaan SIMPANG MATAN:
- 1. Pangeran Ratoe Kesuma Ningrat ( 1744 – 1814 )
- 2. Gusti Mahmud bergelar Panembahan Anom Surya Ningrat ( 1814 – 1845 )
- 3. Gusti Muhammad Roem bergelar Panembahan Kesuma Ningrat ( 1845 – 1875 )
- 4. Gusti Panji Bergelar Panembahan Soerya Ningrat ( 1875 – 1911. wafat Pada Tahun 1917 )
- 5. Panembahan Gusti Roem ( 1911 – 1942)
- 6. Panembahan Gusti Mesir ( 1942 – 1943 )
- 7. Gusti Mahmud ( Mangkubumi ) 1943 – 1956
- 8. Gusti Ibrahim ( Raja Sehari Pengukuhan ) 2008
- 9. Gusti Muhammad Mulia ( Sultan Muhammad Jamaluddin II ) 2008 – 2017
- 10. Gusti Muhammad Hukma ( Sultan Muhammad Jamaluddin III ) 2017 – Sekarang
Di masa Indralaya
atau Gusti Kencuran yang bergelar Sultan Ahmad Kamaluddin bandar Sukadana
pada Tahun 1786 Di Serang VOC bersama Kesultanan Kadariyah Pontianak sehingga
menjadi kosong . Pada Tahun 1822 Tengku Akil Datang lalu menjadi raja dengan
gelar Sultan Abdul Jalil Syah dan SUKADANA berubah menjadi NEW BRUSSEL. Berikut Silsilahnya :
1.
Tengku Akil ( Sultan Abdul Jalil Syah ) Raja New
Brussel I 1827 – 1839
2.
Tengku BesarAnom ( Panembahan Overleden ) 1839 –
1910
3.
Tengku Putra ( Panembahan Overleden ) 1910 –
1934
4.
Tengku Andut ( Panembahan Overleden )
5.
Tengku Simbab
6.
Tengku Abdul Hamid ( Panembahan Bendahara ) 1930
– 1939
0 Komentar