Bebotok daun Mengkudu atau dalam bahasa indonesia dikenal juga dengan nama Botok adalah makanan khas yang terbuat dari bahan baku utama daun mengkudu dan kepala yang dicampur dengan beberapa jenis ikan, namun biasanya adalah ikan Tenggiri ataupun ikan Tongkol yang dicampur dengan rempah rempah lainnya. Namun Bebotok daun Mengkudu khas Sukadana ini lazim menggunakan ikan Tenggiri sebagai bahan baku untuk isi didalamnya
Daun
mengkudu kerap dijadikan bungkus untuk bebotok ini sebab memiliki cita rasa yang unik. Walaupun daunnya memiliki rasa yang cukup pahit, namun daun
mengkudu mampu menciptakan sensasi rasa yang lezat apabila diolah dengan cara
yang tepat.
Bebotok daun mengkudu yang dikombinasikan dengan
ikan tenggiri khas sukadana ini rasanya cukup gurih. Selain bahan ikan yang
masih segar karena Sukadana adalah daerah pesisir yang dekat dengan laut
karimata, dimana sebagai penghasil ikan yang cukup besar, maka sangat mudah
mendapatkan bahan baku berupa Ikan tenggiri ini.
Bebotok daun mengkudu
ini dijadikan usaha rumaha oleh sebagian masyarakat sukadana, salah satunya
adalah Novi, (38 tahun). Ia mengaku memulai usaha bebotoknyadari tahun 1990 an
dan mendapat pembelajaran dari almarhum
neneknya. pada awal awalnya ia mewarisi usaha bebotok tersebut bersama sang
ibu, bahkan dari hasil penjualan bebotok itulah menurutnya yang dapat menafkahi
keluarga serta mensekolahkan ia hingga ke perguruan tinggi.
Untuk mempertahankan
cita rasa bebotok mengkudu khas Sukadana tersebut, Novi melakukan beberapa hal
ketat yang terus dipertahankan dari peninggalan neneknya hingga saat ini. Yang
pertama, ia harus memilih daun mengkudu yang benar benar bagus. Biasanya sang
Ibu Novi yang saat ini sudah berusia lanjut yang menyeleksi daun daun mengkudu
tersebut, mana daun yang bagus dan mana yang tidak. Selain daun mengkudu
tersebut muda, tidak boleh cacat namun juga harus lembut, dengan tujuan agar
nanti ketika menjadi bungkus dari bebotok, maka daun tersebut juga dapat
dikonsumsi juga.
Yang kedua adalah
pemilihan Ikan dan Kelapa, syarat yang pertama ikan haruslah segar, tidak boleh
ikan yang sudah berhari hari diawetkan untuk dijadikan bebotok. Kemudian bahan
kelapa, novi biasa memilih kelapa yang belum terlalu tua dan tidak terlalu
muda, ciri ciri kelapa yang bagus untuk bebotok ini adalah ketika diparut
kelapa tersebut tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lembut. Sedangkan
untuk bahan bahan rempah yang lainnya adalah rempah standard yang biasa di
gunakan.
Sedangkan dalam proses
pembuatannya Novi memakai peralatan tradisional, seperti saat menghaluskan
rempah, ia memakai penumbuk (lesung batu) peninggalan neneknya, bukan alat
moderen seperti blander. Sebab menurut nya jika memakai blender untuk membuat rempah, nanti jadinya
bebotok mengkudu akan terasa maung (tengik). Begitulah cara novi menjaga ke
khasan dari bebotok mengkudu khas sukadana yang sudah ia tekuni bertahun tahun
tersebut.
Bahan utama dari Bebotok
Mengkudu Khas sukadana adalah Daun mengkudu ( 20 Lembar), Ikan Tenggiri ( 4
pototng )dan Kelapa antara tua atapun muda ( 1 butir ), selain itu bahan rempahnya adalah ;
2 lembar daun
kunyit
1 ruas jari
kunyit
1 ruas jari jahe
1 ruas jari
lengkuas
1 ruas lengkuas
2 lembau daun kencur
1 batang serai
Keminting
secukupnya
minyak goreng
sekucupnya (untuk menumis bumbu)
Sedangkan untuk bumbu
halusnya adalah ;
5 siung bawang
merah
4 siung bawang
putih
4 butir kemiri
7 buah cabe
merah keriting
5 buah cabe
rawit merah (sesuai selera)
Hadas manis
(secukupnya)
lada putih
(secukupnya)
Jintan putih
(secukupnya)
Ketumbar
(secukupnya)
Sahang
(secukupnya)
Cara memasaknya, bersihkan ikan dan beri perahan jeruk nipis dan tiriskan
menjadi 4 potong. Kemudian Kelapa dibelah kemduian diparut serta
dibumbui dengan ketumbar, ditambah bawang merah, bawang putih yang sudah
ditumbuk. Selanjutnya campurkan kelapa dan bumbu tersebut untuk di goreng sangrai hingga mengeluar kan aroma bumbu yang harum , kemudian
ditumbuk dengan bumbu ketumbar yang nantinya jadi isi atau inti untuk disatukan dengan Ikan Tenggiri
dalam satu bungkus daun mengkudu.
Untuk daun mengkudu sendiri
direbus hingga warnanya berubah menjadi hijau kehitam-hitaman, setelah itu daun
mengkudu tersebut didinginkan sejenak. Sementara bahan baku kelapak yang akan
dicampur ikan tenggiri yang sudah diparut dicampur dengan daun kunyit dan daun
kencur kemudian baru ditumbuk kembali hingga menjadi halus.
Untuk kelapa yang diparut menjadi santan, selanjutnya
akan direbus yang kemudian akan dicampur bumbu cabai yang telah ditumis, setelah
cukup panas, santan yang telah dicampur tumisan cabai tersebut diangkat kembali untuk
dibagi menjadi dua (2) bagian, bagian pertama adalah santan yang masih kental
atau tidak encer, bagian yang kedua santan yang encer, untuk santan yang encer
sendiri digunakan untuk memasak botok yang pertama.
Setelah selesai
mempersiapkan perlengkapan pembuatan bebotok, selanjutnya ikan tenggiri dan inti dibungkus dengan daun
mengkudu dimana diatas daun mengkudu sudah terdapat inti atau kelapa yang telah
diberi rempah kemduian dimasukan ikan tenggiri ke dalam daun mengkudu tersebut.
Selanjutnya daun
mengkudu yang sudah di isi dan digulung serta dilipat tersebut disusun didalam
dandang, pada setiap dua susunan bebotok disirami dengan santan yang
kental,selanjutnya disusun kembali menjadi dua susun dan disirami kembali
dengan santan yang kental dan seterusnya, setelah panci menjadi penuh, bebotok tersebut
di letakkan kembali diatas kompor untuk dikukus selama dua (2) Hingga (3) jam,
hingga bebotok siap untuk dihidangkan atau di jual kemasyarakat sekitar.
Untuk pasaran bebotok
sukadana sendiri sudah pernah dipesan dan dikirim hingga samapi ke Jakarta,
walau baru hanya sebatas pemesanan bersekala kecil dari penikmat bebotok yang berada di Jakarta atau di Pontianak
mengaku merasa puas. sementara untuk di
Sukadana sendiri pemasaran botok masih menggunakan cara tradissional yaitu
dengan cara dijajakkan di areal tugu durian, pasar, dan areal dekat Puskesmas
di Sukadana, atau biasa dengan cara menunggu pesanan dirumah saja.
Untuk harga bebotok Mengkudu khas Sukadana ini terbilang
sangat murah dan terjangkau, yakni hanya dijual dengan harga seribu (1000)
Rupiah perbiji dimana disetiap bungkus berisi 5 biji bebotok, walau demikian
Novi sangat bersyukur karna hasil usaha bebotok sukadana dapat membantu
menafkahi keluarganya.
Penulis : MIFTAHUL HUDA
Sumber : Novi ( Pelestari Makanan Bebotok
Mengkudu Sukadana), Imam Norman (
Budayawan Sukadana ).
0 Komentar